Thursday, September 16, 2010

Resiko Mendengkur

Apakah suami, istri, atau kerabat anda ada yang tidurnya mendengkur ?


Penelitian menunjukkan, mendengkur memiliki hubungan kuat dengan penyakit jantung. “Mendengkur normalnya tidak nyaring, dan jika tanpa gejala lain umumnya dapat ditangani dengan hanya memiringkan tubuh ke sisi lain,” ujar Melvyn Rubenfire, M.D., Direktur Preventative Cardiology Universitas Michigan,AS.

Tetapi, menurutnya, masih terlalu awal untuk menentukan bahwa mendengkur adalah suatu faktor resiko penyakit jantung. Ia masih terus melakukan tinjauan ulang terhadap penelitiannya. Mendengkur berat bisa merupakan suatu tanda obstructive sleep apnea (OSA), suatu kondisi dimana seseorang dalam waktu singkat dapat mengalami henti nafas, serta beresiko mengalami gagal jantung dan stroke.

“Sleep apnea atau gangguan nafas saat tidur, berhubungan erat dengan stroke, serangan jantung dan kardiovaskuler lainnya.,” kata dr. Rubenfire. Meski demikian, faktor resiko kardiovaskuler yang utama tetap merokok, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan faktor keturunan. Yang juga penting diperhatikan adalah kemungkinan resiko kesehatan dari mendengkur berat.

Mendengkur disebabkan oleh suatu hambatan di tenggorokan, ketika seseorang sedang berbaring. Hal itu disebabkan tidak terstimulasinya suatu jenis bahan kimia di dalam otak yang berfungsi sebagai pengatur pernafasan. Jika tidak terstimulasi, maka orang tersebut akan sering henti nafas. Ketika seseorang pada malam hari terhalang dan nafasnya berhenti, kadar oksigen akan turun secara dramatis dan kadar hormone dan adrenalin meningkat, menyebabkan peningkatan tekanan darah, detak jantung tidak beraturan, sehingga memacu serangan jantung.

Tidak semua orang yang mendengkur terindikasi OSA, meski hubungannya cukup kuat. Dan hubungan antara mendengkur dan kardiovaskuler berjalan dua arah. Mereka yang memiliki permasalahan jantung memiliki kemungkinan besar mengalami gangguan tidur. Sebagai contoh, kegagalan jantung dapat menyebabkan retensi air, terkumpulnya cairan di kaki, jaringan, paru-paru dan jaringan di belakang tenggorokan.

“Bisa dikatakan, gagal jantung merupakan salah satu penyebab OSA, dan OSA berpengaruh serius terhadap buruknya fungsi jantung dan mengakibatkan kegagalan pada jantung,” kata Rubenfire. Studi juga menemukan hubungan antara mendengkur dan masalah kardiovaskuler. Menurut suatu studi yang diterbitkan oleh Journal of the American College of Cardiology pada Februari 2000, wanita yang mendengkur memiliki resiko serangan jantung dan stroke dua kali lipat disbanding wanita yang tidak pernah mendengkur.

“Yang harus kita ketahui dalam memperlakukan orang dengan OSA adalah, resiko penyakit kardiovaskuler akan meningkat secara dramatis,” kata Rubenfire. Dijelaskan bahwa seseorang yang mendengkur dengan keras, sering terbangun atau menderita hipertensi, diabetes. Dan mereka yang kelebihan berat akan lebih cenderung mengalami OSA.

No comments:

Post a Comment