Wednesday, January 13, 2010

Gerhana Matahari Cincin 15 Januari 2010

Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi karena piringan bulan tidak menutup sepenuhnya piringan matahari, hanya sekitar 92%. Karena itu, saat puncak gerhana, matahari terlihat seperti cincin yang memancarkan sinar di langit. Bagian tengah matahari tertutup bulan sehingga tampak gelap.
Penampakan seperti cincin bersinar inilah yang membedakan Gerhana Matahari Cincin (GMC) dengan Gerhana Matahari Total (GMT). Saat puncak GMT, seluruh piringan matahari tertutupi secara sempurna oleh piringan bulan. Akibatnya, suasana terang akan berubah gelap untuk beberapa saat.



Diperkirakan besok pada tgl 15 januari 2010, Indonesia bisa menikmati Gerhana Matahari Cincin (annular), yaitu bundaran bulan tidak sepenuhnya menutupi matahari sehingga masih tersisa bagian yang bercahaya, yang menyerupai cincin. Namun di Indonesia Gerhana ini hanya akan tampak sebagai gerhana matahari sebagian (parsial). Pada wilayah yang dilintasi, Gerhana Matahari Cincin akan terlihat sempurna. Saat itu, posisi bulan yang terlihat dari bumi, tepat dan penuh menutupi bagian tengah matahari. Dan sisa cahayanya di sekitar lingkaran matahari itulah yang terlihat seperti cincin.

Sementara di Indonesia, gerhana ini hanya bisa disaksikan di seluruh Sumatra,Kalimanta, serta sebagian Jawa dan Sulawesi. Untuk wilayah Papua dan sekitarnya malah tak mengalami gerhana matahari. Di wilayah Sulawesi Utara, kegelapan gerhana itu berkisar 0%-5%. Dan untuk di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah antara 0%-10%.

Gerhana ini terjadi saat matahari di langit barat dilihat dari segenap wilayah Jawa Tengah dan seluruh tahapannya, yakni kontak awal, puncak serta kontak akhir bisa diamati sepenuhnya.

Geometri gerhana matahari ini mirip dengan gerhana matahari cincin 27 Januari 632 yang bersejarah, karena terjadi bersamaan dengan wafatnya ibrahim, putra Rasulullah SAW.

Pada saat itu lintasan umbra berbentuk hampir sama dengan lintasan umbra gerhanamatahari cincin 2010 ini, hanya saja lokasinya sedikit bergeser ke utara dengan melintasi Semanjung Arabia bagian selatan.

Mm,,besok berarti bisa siap-siap tuh,,kalo yang blom pernah liat Gerhana Matahari Cincin(annular) diperkirakan besok pada hari jumat tgl 15 Januari Indonesia bakal ngalamin,,
Upssss tp jangan seneng dulu deh,, mending kita cari tau dulu niy cara aman mengamati Gerhana Matahari,,karena kita ga boleh asal aja melihat secara langsung gerhana matahari itu.

Jangan melihat matahari secara langsung. (mmmm,,kecuali Matahari yang lagi obral sale besar2 an yah)
Hehhehehhe,,,

Aturan yang berlaku baik ketika mengamati matahari dengan mata telanjang maupun menggunakan alat optik seperti teleskop atau binokuler.

Untuk melihat matahari harus menggunakan alat penapis cahaya yang mampu mengurangi intensitas sinar matahari yang kuat agar tidak merusak retina mata. Karena sinar matahari dapat menimbulkan kebutaan temporer hingga permanen.

Namun, kebutaan yang terjadi tidak seketika setelah melihat matahari, tetapi perlahan-lahan yang ditandai dengan berkurangnya ketajaman pandangan.

Tips mudah cara dan praktis mengamati matahari adalah dengan menggunakan kacamata yang didesain khusus dan dilengkapi filter mylar yang mampu mengurangi intensitas sinar matahari. Kacamata model ini banyak dijual di toko peralatan astronomi maupun di Internet.

Contoh kacamata dari Oakley


Dengan Perlindungan UV lensa Plutonite ® materi yang menyaring 100% dari UVA / UVB / UVC & berbahaya cahaya biru hingga 400nm

Contoh kacamata dari Oakley


Dengan bahan lensa ® PLUTONITE menyaring semua gelombang ultraviolet

Namun, penggunaan kacamata ini harus memerhatikan kualitas filter yang digunakan. Filter yang berkualitas rendah membuat pengamatan matahari hanya dapat dilakukan beberapa detik yang harus diselingi jeda untuk mengistirahatkan mata selama beberapa menit. Untuk itu, perlu ditanyakan kepada penjual kacamata gerhana ini kualitas filter dan durasi aman mengamati matahari.

Jangan melihat matahari dengan menggunakan kacamata hitam biasa. Kacamata hitam umumnya didesain hanya untuk mengurangi silau, bukan untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang kuat.

Memang untuk Kacamata berbahan dasar PLUTONITE, dihargai dengan sangat tinggi dari contoh kacamata diatas berkisar 3 juta rupiahh,,,
wooowww,,,pasti fantastik banget kan untuk ukuran kacamata,,coz jujur aja niy,,biasa beli kacamata yang ceban an niy aku..hehheheh,,jadi ngerasa wow banget dengan harga segitu.

Oh iya buat kamu-kamu yang masih belom mampu buat beli kacamata dengan bahan dasar anti UV,,ga usah takut besok ga bisa liat gerhana matahari,,kamu masih bisa liat gerhana matahari juga dengan memanfaatkan 5 lapis negatif film yang sudah terbakar atau kita juga dapat melihat nya lewat pantulan matahari dari air..

Mm,,lebih mudah kan,,tanpa harus mengeluarkan banyak biaya dan sangat sederhana dengan memanfaatkan benda-benda yang ada dilingkungan kita.



Created by Saia sendiri
info by Bisnis Indonesia

1 comment: